Poin Liga Inggris

Poin Liga Inggris

Prediksi Susunan Pemain

Head to Head Sejarah Pertemuan:

Liverpool akan berusaha mempertahankan posisi mereka di puncak klasemen Premier League saat menjamu Fulham di Anfield pada Matchday 16. Meskipun Liverpool sempat kehilangan dua poin dalam imbang 3-3 kontra Newcastle, mereka tetap menjadi favorit kuat di kandang.

Fulham datang dengan kepercayaan diri setelah hasil imbang 1-1 melawan Arsenal, tetapi mereka akan menghadapi tantangan jauh lebih besar menghadapi Mohamed Salah dan kawan-kawan. Mengingat kekuatan Liverpool di Anfield, kami memprediksi Fulham akan pulang dengan tangan kosong.

Liverpool telah belajar dari kekalahan mereka di Nottingham Forest dan tampil lebih tajam di Premier League. Dengan laga lebih awal dibandingkan Chelsea, Liverpool punya kesempatan untuk memperlebar jarak menjadi tujuh poin di puncak klasemen. Dengan sembilan kemenangan dalam 12 pertemuan terakhir mereka melawan Fulham, mereka layak menjadi favorit di pertandingan ini.

Prediksi Skor: Liverpool 3-1 Fulham

KOMPAS.com - Newcastle memastikan diri masuk daftar wakil Inggris di Liga Champions 2023-2024. Satu tiket tersisa masih menjadi rebutan Man United dan Liverpool.

Hasil imbang 0-0 yang diraih Newcastle saat bersua Leicester pada Selasa (23/5/2023) dini hari WIB sudah cukup untuk menyegel tiket partisipasi ke Liga Champions 2023-2024.

Berbekal raihan 70 poin dalam 37 partai Premier League 2022-2023, Newcaste kini duduk di posisi tiga dan tak akan mungkin terlempar dari empat besar, alias zona Liga Champions.

Poin milik The Magpies sudah tidak bisa dilampaui peringkat lima, Liverpool (66 angka) yang juga sudah melalui 37 laga Liga Inggris 2022-2023.

Artinya, sebanyak tiga tim, yakni Man City, Arsenal, dan Newcastle kini sudah mengamankan tiket menuju Liga Champions 2023-2024.

Baca juga: Klasemen Liga Inggris, Newcastle Lolos ke Liga Champions

Satu tiket tersisa masih menjadi rebutan Man United dan Liverpool. Melihat situasi di klasemen Liga Inggris saat ini, Manchester United berada dalam posisi yang menguntungkan.

Man United besutan Erik ten Hag tinggal membutuhkan satu poin tambahan untuk memastikan tempat mereka di Liga Champions musim depan.

Setan Merah (69 poin), julukan Man United, kini terpaut tiga angka dari Liverpool yang menguntit di posisi lima.

Anak asuh Erik ten Hag berada dalam posisi favorit untuk finis di empat besar mengingat mereka masih menyimpan tabungan dua pertandingan kandang melawan Chelsea dan Fulham.

Sebaliknya, Liverpool hanya tingal menyisakan satu partai lagi di Liga Inggris musim ini, yakni melawan klub yang sudah terdegradasi, Southampton, Minggu (28/5/2023).

Baca juga: Hasil Bournemouth Vs Man United 0-1, Casemiro Hadirkan 3 Poin

Secara matematis, asa Liverpool untuk finis di empat besar belum sepenuhnya pupus.

Pasukan asuhan Juergen Klopp bisa merangsek ke empat besar andai mereka menang atas Southampton plus Man United tersungkur dalam dua laga kontra Chelsea dan Fulham.

Andai skenario itu terjadi, Liverpool dan Man United akan sama-sama mengoleksi 69 poin. Cuma, Pasukan Klopp berhak menempati posisi empat lantaran superioritas selisih gol.

Soal selisih gol, Liverpool jauh mengungguli Man United. Catatan selisih gol The Reds adalah +28, sementara Man United +11.

Daftar Wakil Inggris di Liga Champions 2023-2024

Keterangan:No: PeringkatD: DimainkanM: MenangS: SeriK: Kalah-/+: Selisih GolP: Poin *Update terakhir Selasa (23/05/2023) pukul 05:15 WIB

Liga Dua Inggris (bahasa Inggris: Football League Two) atau League Two merupakan nama liga sepak bola di Inggris, di bawah Liga Satu Inggris. Liga ini merupakan liga tingkat ke-4 dalam sistem liga sepak bola Inggris dan merupakan divisi ke-3 (terakhir) dari The Football League. Karena mendapat dukungan sponsor dari Sky Bet, maka nama resminya saat ini menjadi Sky Bet League 2.

Nama Football League Two diperkenalkan mulai musim 2004-05. Sebelumnya divisi ini bernama Liga Inggris Divisi Ketiga (bahasa Inggris: Football League Third Division). Sebelum Liga Primer terbentuk pada tahun 1992, divisi ini sebagai divisi keempat dari Football League.

The Football League secara resmi dibentuk dan diberi nama pada pertemuan di kota Manchester pada tanggal 17 April 1888. Musim pertama dari Football League mulai bergulir pada tanggal 8 September 1888. Liga berjalan dengan hanya satu divisi hingga musim 1891-92.

Sebelumnya pada tahun 1889 berdiri Football Alliance yang dianggap sebagai rival dari Football League, tetapi hanya berjalan tiga musim hingga musim 1891-92.

Mulai musim 1892-93 berikutnya Football League menbentuk divisi baru yang diberi nama divisi kedua (bahasa Inggris: Football League Second Division), dan divisi yang sudah ada sebelumnya diberi nama divisi pertama (bahasa Inggris: Football League First Division). Divisi II dibentuk untuk menampung penggabungan klub-klub dari Football Alliance. Liga berjalan dengan dua divisi hingga tahun 1920.

Pada tahun 1920 Football League mengakui klub-klub dari divisi pertama Liga Selatan. Klub-klub tersebut kemudian ditempatkan di Divisi Ketiga (bahasa Inggris: Football League Third Division) yang baru dibentuk. Musim 1920-21 liga bergulir dengan tiga divisi.

Hanya bertahan satu musim, Football League melakukan mengembangan liga kembali. Mulai musim 1921-22, liga mengakui sejumlah klub dari utara Inggris dan sebagai perluasan terakhir liga mengundang klub dari selatan yang lain untuk menyeimbangkan antara daerah selatan dan utara. Divisi III yang sudah ada sebelumnya berganti nama menjadi Divisi III Selatan (bahasa Inggris: Football League Third Division South), dan membentuk divisi baru dengan nama Divisi III Utara (bahasa Inggris: Football League Third Division North).

Kedua divisi tiga tersebut berjalan secara paralel, dan klub dari kedua Divisi III dipromosikan ke Divisi II pada setiap akhir musim.

Mulai musim 1958-59, Divisi III Utara dan Selatan yang masih bersifat regional diubah menjadi Divisi III dan Divisi IV (bahasa Inggris: Football League Fourth Division) yang bersifat nasional. Football League dengan empat divisi terus bergulir hingga musim 1991-92.

Menjelang akhir musim 1991-92, seluruh klub di Divisi I mengundurkan diri secara massal dari Football league. Kemudian mereka membentuk FA Premier League. Setelah klub dari Divisi I memisahkan diri untuk membentuk Liga Primer yang dimulai pada musim 1992-93, maka juara Football League tidak lagi menjadi juara liga nasional Inggris. Oleh karena itu, mulai musim 1992-93 Divisi II menjadi Divisi I, Divisi III menjadi Divisi II dan Divisi IV menjadi Divisi III.

Sejak saat itu Football League bergulir dengan 3 divisi hingga musim 2003-04. Pada tahun 2004 Football League mengubah nama-nama divisinya. Divisi I menjadi Football League Championship, Divisi II menjadi Football League One dan Divisi III menjadi Football League Two.

Liga ini terdiri dari 24 tim. Pada akhir musim, empat tim teratas dipromosikan ke Football League One, tiga tim teratas promosi otomatis, sedangkan tim keempat dipilih melalui pertandingan play-off antara peringkat keempat hingga ketujuh, menggantikan empat tim yang degradasi dari Football League One.

Demikian pula dua tim yang selesai di bagian terbawah dari Football League Two diturunkan ke divisi Conference National dari Football Conference dan akan diganti dengan tim yang selesai di posisi ke-1 dan tim ke-2 sampai ke-5 yang memenangkan pertandingan play-off di divisi itu.

Secara teknis tim dapat ditangguhkan dari degradasi jika tim yang menggantikan mereka tidak memiliki lapangan sepak bola yang memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Football League, tetapi dalam praktiknya jarang terjadi karena setiap tim di Conference National saat ini memiliki lapangan sepak bola yang memenuhi kriteria Liga, dan bahkan jika tidak, mereka dapat pengaturan penggunaan bersama dengan tim lain sampai stadion mereka ditingkatkan. Cara yang lain tim dapat terhindar dari degradasi adalah jika beberapa tim lain mengundurkan diri atau dikeluarkan dari Football League.

Berikut ini adalah klub peserta untuk musim 2019-2020

Untuk juara sebelum 2004, lihat The Football League.

Tiga pertandingan pekan 15 Liga Inggris 2024/2025 digelar serentak pada Minggu (8/12/2024) malam pukul 21.00 WIB. Arsenal dan Leicester City tertahan, sementara Bournemouth berhasil meraih tiga poin di markas Ipswich Town.

Berikut ini hasil lengkap Liga Inggris yang berlangsung tadi malam.

Empat pertandingan pekan kesembilan Premier League 2024/2025 digelar pada Minggu (27/10/2024) malam WIB. Manchester United (MU) yang bertandang ke markas West Ham United gagal membawa pulang poin. Sementara itu, duel seru antara Arsenal kontra Liverpool di Emirates Stadium berakhir tanpa pemenang.

Berikut ini hasil lengkap Liga Inggris, Sabtu (26/10/2024).

Tujuh pertandingan pekan delapan Premier League 2024/2025 digelar pada Sabtu (19/10/2024). Manchester United (MU) akhirnya meraih kemenangan setelah satu bulan terakhir tak pernah merasakannya. Sementara Arsenal untuk kali pertama dalam musim ini harus mengalami kekalahan.

Tujuh pertandingan pekan keenam Premier League 2024/2025 digelar sepanjang Sabtu (28/9/2024). Manchester City hanya meraih satu poin saat bertandang ke markas Newcastle United, sementara Arsenal, Liverpool, dan Chelsea meraih tiga poin.

Duel antara Manchester City kontra Arsenal di Etihad Stadium pada pekan kelima Premier League, Minggu (22/9/2024), berjalan dramatis. Arsenal yang bermain dengan 10 pemain nyaris memenangkan pertandingan. Namun, The Citizens mengamankan satu poin.

Manchester United (MU) harus puas hanya membawa satu poin saja dari lawatan mereka ke markas Crystal Palace, Selhurst Park, Sabtu (21/9/2024) malam WIB. The Red Devils hanya bermain imbang tanpa gol menghadapi Crystal Palace.

Liverpool berhasil meraih kemenangan telak 3-0 saat menjamu Bournemouth dalam laga pekan kelima Premier League 2024/2025 di Anfield, Minggu (21/9/2024). Luis Diaz mencetak brace dalam laga ini.

Dua pertandingan pekan keempat Liga Inggris digelar pada Minggu (15/9/2024) malam WIB. Arsenal berhasil memenangi derbi London utara di markas Tottenham Hotspur untuk menempel ketat Man City di puncak klasemen.

Delapan laga pekan keempat Premier League digelar sepanjang Sabtu (14/9/2024) petang hingga Minggu (15/9/2024) dini hari WIB. Liverpool harus kehilangan poin di Anfield, sementara Manchester United (MU), Manchester City, dan Chelsea sukses meraih tiga poin.

Berikut ini hasil lengkap Liga Inggris dan klasemen sementara.

Berikut ini hasil lengkap Liga Inggris 2024/2025 tadi malam.

Pekan pertama Liga Inggris 2024/2025 ditutup dengan duel Leicester City kontra Tottenham Hotspur, Selasa (20/8/2024) dini hari WIB.

Man City masih bukan lawan sepadan bagi Chelsea pada pekan pertama Liga Inggris 2024/2025.

Yuk simak hasil lengkap dan klasemen sementara Liga inggris 2024/2025 berikut ini.

Manchester United (MU) berhasil mengawali Premier League 2024/2025 dengan kemenangan. Menjamu Fulham di Old Trafford, Sabtu (17/8/2024) dini hari WIB, The Red Devils menang 1-0 berkat gol debut Joshua Zirkzee.

Arsenal menang 2-1 atas Everton dalam laga pekan terakhir Premier League 2023/2024, Minggu (19/5/2024).

Berikut hasil pertandingan Premier League yang berlangsung pada Minggu (5/5/2024).

Chelsea menang 5-0 atas West Ham United dalam laga pekan ke-36 Premier League, Minggu (5/5/2024) malam WIB.

Arsenal menang 3-0 atas Bournemouth dan kukuh di puncak klasemen Premier League. Sementara Newcastle United menang telak 4-1 di markas Burnley.

Manchester City menjamu Manchester United pada pekan ke-16 Liga Inggris 2024/2025. Pertandingan di Stadion Etihad, Minggu (15/12/2024) pukul 23.30 WIB, bisa disaksikan melalui streaming Vidio.

Manchester United bisa bernapas lega sebab striker gagalnya Joshua Zirkzee kian menarik minat klub raksasa Serie A, Juventus.

Manchester United mungkin harus menyiapkan dana lebih dari Rp800 miliar jika ingin merekrut pemain muda Inggris yang pernah ikut kompetisi di Jakarta, Tyler Dibling, dari Southampton.

Kabar soal 7 pemain misterius yang dibawa Sir Alex Ferguson ke Manchester United masuk dalam jajaran top 3 berita bola terpopuler Liputan6.com selama 24 jam terakhir. Simak deretan kabar populer lainnya melalui artikel berikut ini.

Mantan pemain Manchester United Owen Hargreaves menilai Setan Merah tak butuh-butuh amat merekrut striker Sporting CP Viktor Gyokeres ke Old Trafford sebab mereka sudah memiliki pemain dengan karakteristik mirip pemuda Swedia.

Manchester City bertemu Manchester United pada lanjutan Liga Inggris 2024/2025 di Stadion Etihad, Minggu (15/12/2024) pukul 23.30 WIB. Pertandingan bisa disaksikan melalui streaming Vidio.

Pimpinan klasemen sementara Liga Inggris Liverpool urung memperlebar keunggulan pada pekan ke-16 musim 2024/2025. Bermain 10 orang, mereka ditahan Fulham 2-2 di Anfield, Minggu (15/12/2024) dini hari WIB.

Manchester United kabarnya hendak menjual pemain jebolan akademi klub, Marcus Rashford. Ada sejumlah nama yang digadang-gadang berpotensi direkrut sebagai pengganti pemuda Inggris, dengan tiga di antaranya dapat disimak melalui artikel berikut ini.

Liga Utama Inggris atau Liga Primer Inggris (bahasa Inggris: English Premier League (EPL)) adalah liga tertinggi dalam sistem liga sepak bola di Inggris. Kompetisi ini diikuti oleh 20 klub, liga ini menerapkan sistem promosi dan degradasi dengan English Football League (EFL).

Premier League adalah sebuah perusahaan yang di dalamnya klub peserta liga bertindak sebagai pemegang saham. Musim kompetisi dimainkan dari bulan Agustus hingga Mei, di mana setiap tim bermain 38 pertandingan, dengan 19 pertandingan kandang dan 19 pertandingan tandang.[1]

Kompetisi ini didirikan dengan nama awal FA Premier League (Liga Utama Inggris FA) pada 20 Februari 1992 setelah beberapa klub peserta Divisi Pertama Liga Inggris memutuskan untuk memisahkan diri dari liga tersebut yang telah didirikan pada tahun 1888, dan mengambil keuntungan dari kesepakatan hak siar televisi yang dinilai menguntungkan.[2] Kesepakatan tersebut bernilai 1 miliar poundsterling per musim 2013–2014, di mana Sky dan BT Group menjadi pemegang hak domestik untuk menyiarkan masing-masing 116 dan 38 pertandingan.[3] 22 klub bermain pada musim pertama liga.[4] Liga ini menghasilkan 2,2 miliar poundsterling per tahunnya sebagai hasil dari hak siar domestik dan internasional.[5]

Liga ini menjadi liga olahraga dengan penonton terbanyak di dunia, dengan disiarkan di 212 wilayah ke 643 juta pemirsa di rumah[6] dan memiliki jumlah penonton potensial sebanyak 4,7 miliar.[7][8] Mayoritas stadion terisi penuh hampir mendekati kapasitasnya.[9] Liga Utama Inggris berada pada peringkat kedua dalam koefisien Liga UEFA berdasarkan pencapaian pada kompetisi Eropa dalam lima musim terakhir per 2019, dengan berada di belakang La Liga Spanyol.[10]

Lima puluh satu klub telah berkompetisi di Liga Utama Inggris sejak didirikan pada tahun 1992: 49 klub dari Inggris dan dua dari Wales. Tujuh tim telah menjadi juara: Manchester United (13), Manchester City (8), Chelsea (5), Arsenal (3), Blackburn Rovers (1), Leicester City (1), dan Liverpool (1).[11] Manchester United menjadi pemenang terbanyak, dengan tiga belas kali telah menjadi juara, sementara Manchester City memegang rekor sebagai pemenang gelar terbanyak berturut-turut, dengan empat gelar. Hanya enam klub yang bermain dalam setiap musim hingga saat ini: Arsenal, Chelsea, Everton, Liverpool, Manchester United, dan Tottenham Hotspur.[12]

Meskipun beberapa klub mampu meraih kesuksesan yang cukup besar di kancah Eropa pada 1970-an dan awal 1980-an, namun akhir 1980-an menandai titik rendah dalam dunia sepak bola Inggris. Stadion yang hancur, fasilitas bagi pendukung yang buruk, maraknya hooligan, dan juga larangan tampil bagi klub Inggris pada kompetisi Eropa selama lima tahun setelah Tragedi Heysel pada tahun 1985.[13] Divisi Pertama, liga sepak bola tingkat tertinggi sepak bola Inggris yang didirikan sejak 1888, tertinggal di belakang liga lainnya, seperti Serie A di Italia ataupun La Liga Spanyol, baik dalam jumlah pendapatan maupun kehadiran, serta berpindahnya pemain unggulan Inggris ke luar negeri.[14]

Pada tahun 1990-an tren tersebut mulai berubah, di mana pada Piala Dunia FIFA 1990, tim nasional Inggris mencapai babak semifinal dan UEFA mencabut larangan lima tahun terhadap klub-klub Inggris untuk bermain di kompetisi Eropa pada tahun 1990, sehingga Manchester United berhasil mengangkat Piala Winners UEFA pada tahun 1991. Laporan Taylor mengenai standar keselamatan stadion diterbitkan pada Januari 1991, yang mana laporan itu mengusulkan peningkatan kualitas stadion dengan membuat seluruh stadion memiliki tempat duduk, sehingga akan diperlukan biaya yang cukup tinggi. Hal ini terkait dengan Tragedi Hillsborough yang terjadi pada 15 April 1989.[15]

Pada tahun 1980-an, klub-klub besar Inggris telah mulai bertransformasi menjadi usaha bisnis dengan menerapkan prinsip-prinsip komersial pada administrasi klub untuk memaksimalkan pendapatan. Martin Edwards dari Manchester United, Irving Scholar dari Tottenham Hotspur, dan David Dein dari Arsenal menjadi beberapa pemimpin dalam transformasi ini.[16] Hal ini menyebabkan klub papan atas berusaha untuk meningkatkan kekuatan mereka, sehingga klub yang bermain pada Divisi Satu mengancam akan melepaskan diri dari Football League untuk meningkatkan kekuatan suara dan mengatur keuangan secara lebih menguntungkan dengan cara mengambil 50% bagian dari semua pendapatan televisi dan sponsor pada tahun 1986.[16] Mereka meminta agar perusahaan televisi membayar lebih untuk liputan pertandingan mereka,[17] dan pendapatan dari televisi menjadi semakin penting di mana The Football League menerima 6,3 juta poundsterling untuk perjanjian selama dua tahun pada tahun 1986, tetapi dalam kesepakatan bersama ITV pada tahun 1988, harganya naik tajam menjadi 44 juta poundsterling untuk durasi empat tahun, di mana klub papan atas mengambil 75% pendapatan.[18][19] Dalam negosiasi tersebut, masing-masing klub Divisi Pertama menerima sekitar 25 ribu poundsterling per tahun dari hak siar televisi sebelum tahun 1986 dan meningkat sekitar dua kali lipat berdasarkan negosiasi pada tahun 1986, dan melonjak menjadi 600 ribu poundsterling pada tahun 1988.[20] Negosiasi pada tahun 1988 dilaksanakan di bawah ancaman dari sepuluh klub yang berencana meninggalkan liga untuk membentuk "liga super", namun mereka berhasil dibujuk untuk tetap berada dalam liga, namun kemudian mengambil jatah keuntungan yang besar.[18][21][22] Negosiasi tersebut juga meyakinkan klub-klub besar bahwa untuk menerima jumlah suara yang cukup, mereka memerlukan keseluruhan Divisi Pertama bersama mereka alih-alih "liga super" yang lebih kecil.[23] Pada awal 1990-an, klub-klub besar kembali mempertimbangkan untuk keluar, karena pada saat itu mereka harus mendanai biaya perawatan stadion, sebagaimana yang diusulkan dalam Laporan Taylor.[24]

Pada tahun 1990, direktur pelaksana London Weekend Television (LWT), Greg Dyke, bertemu dengan perwakilan dari lima klub sepak bola besar di Inggris (Manchester United, Liverpool, Tottenham, Everton, dan Arsenal) saat makan malam.[25] Pertemuan itu guna membuka jalan bagi mereka keluar dari The Football League.[26] Dyke percaya bahwa akan lebih menguntungkan bagi LWT jika hanya klub-klub besar yang ditayangkan di televisi nasional dan ia ingin memastikan apakah klub-klub itu akan tertarik pada bagian yang lebih besar dari pendapatan hak siar televisi.[27] Kelima klub setuju dengan saran itu dan memutuskan untuk meneruskannya, meskpun liga tersebut tidak akan memiliki kredibilitas tanpa dukungan dari The Football Association, sehinngga David Dein dari Arsenal mengadakan pembicaraan untuk melihat apakah FA dapat menerima ide tersebut, dan kebetulan hubungan antara FA dengan Football League sedang tidak baik pada saat itu, dan menganggapnya sebagai cara untuk melemahkan posisi Football League.[28] The FA merilis laporan pada Juni 1991, Blueprint for the Future of Football, yang mendukung rencana Liga Utama dengan FA sebagai otoritas tertinggi yang akan mengawasi liga.[23]

Pada penutupan musim 1991, sebuah proposal diajukan, dengan tujuan untuk membentuk suatu liga baru yang akan memberikan lebih banyak uang ke dalam keseluruhan permainan. Kesepakatan para pendiri (The Founder Members Agreement) ditandatangani pada 17 Juli 1991 oleh klub papan atas yang menandai pendirian dasar untuk persiapan Liga Utama FA (FA Premier League).[29] Divisi tingkat atas yang baru dibentuk ini, memiliki independensi dalam hal komersial yang terlepas dari The Football Association dan Football League, sehingga liga ini dapat menegosiasikan sendiri kesepakatan hak siar dan sponsor. Argumen yang diberikan saat itu ialah pendapatan tambahan yang memungkinkan klub Inggris untuk bersaing dengan klub lain di Eropa.[14] Meskipun Dyke memainkan peran penting dalam pembentukan liga ini, Dyke dan ITV kalah dalam pencalonan hak siar setelah BSkyB memenangkan pencalonan dengan tawaran 304 juta poundsterling selama lima tahun, bersama dengan BBC yang berhak menyiarkan rangkuman cuplikan pada Match of the Day saat itu.[25][27]

Pada tahun 1992, klub-klub Divisi Pertama mengundurkan diri secara massal dari Football League, dan pada 27 Mei 1992, Liga Utama FA (FA Premier League) didirikan sebagai perseroan terbatas yang bekerja di luar markas The FA di Lancaster Gate.[14] Hal ini menandai perpisahan Football League yang telah berjalan selama 104 tahun dengan empat divisi, sementara Liga Utama hanya memiliki satu divisi dan Football League kemudian berjalan dengan tiga divisi. Tidak terdapat perubahan dalam format kompetisi, dengan jumlah tim yang sama yang bermain pada tingkat tertinggi, dan sistem promosi dan degradasi antara Liga Utama dan Divisi Pertama yang baru tetap berjalan sama seperti antara Divisi Pertama dan Kedua yang lama, di mana tiga tim terdegradasi dan tiga tim dipromosikan ke tingkat yang lebih tinggi.[22]

Musim pertama liga adalah edisi 1992–1993 yang diikuti oleh 22 klub. Gol pertama dicetak oleh Brian Deane dari Sheffield United saat menaklukan Manchester United dengan skor 2–1.[30] Adapun 22 anggota pertama Liga Utama, yakni: Arsenal, Aston Villa, Blackburn Rovers, Chelsea, Coventry City, Crystal Palace, Everton, Ipswich Town, Leeds United, Liverpool, Manchester City, Manchester United, Middlesbrough, Norwich City, Nottingham Forest, Oldham Athletic, Queens Park Rangers, Sheffield United, Sheffield Wednesday, Southampton, Tottenham Hotspur, dan Wimbledon.[31] Luton Town, Notts County, dan West Ham United merupakan tiga tim yang terdegradasi dari Divisi Pertama yang lama dan tidak ikut serta pada edisi pertama ini.[32]

Salah satu hal penting dari Liga Utama pada pertengahan 2000-an adalah dominasi dari tim yang disebut sebagai "Empat Besar": Arsenal, Chelsea, Liverpool, dan Manchester United.[33][34] Selama dekade ini, mereka mendominasi empat tempat teratas, yang datang dengan kualifikasi Liga Champions UEFA, mengambil semua empat tempat teratas dalam 5 dari 6 musim dari 2003–2004 sampai 2008–2009, sementara setiap musim selama tahun 2000-an memperlihatkan bahwa tim "Big Four" selalu lolos ke kompetisi Eropa. Setelah musim 2003–2004, Arsenal memperoleh julukan "The Invincible" karena mereka menjadi klub pertama yang menyelesaikan musim Liga Utama tanpa kekalahan pada satupun pertandingan, yang hanya terjadi stu kali pada Liga Utama.[35][36]

Selama tahun 2000-an, hanya empat tim di luar "Empat Besar" yang berhasil lolos ke Liga Champions: Leeds United (1999–2000), Newcastle United (2001–2002 dan 2002–2003), Everton (2004–2005), dan Tottenham Hotspur (2009–2010), di mana mereka mengisi jatah terakhir Liga Champions, dengan pengecualian Newcastle pada musim 2002–2003, yang menyelesaikan musim pada peringkat ketiga.

Pada bulan Mei 2008 Kevin Keegan menyatakan bahwa dominasi "Empat Besar" mengancam liga tersebut, "Liga ini dalam bahaya menjadi salah satu liga paling membosankan tetapi hebat di dunia."[37] Ketua eksekutif Liga Utama Richard Scudamore mengatakan dalam pembelaan: "Ada banyak pergolakan yang terjadi di Liga Utama tergantung pada apakah Anda berada di atas, di tengah atau di bawah yang membuatnya menarik."[38]

Sejak 2005 hingga 2012, terdapat peserta Liga Inggris Diarsipkan 2021-09-27 di Wayback Machine. pada tujuh dari delapan final Liga Champions, di mana hanya klub "Empat Besar" yang mencapai tahap itu. Liverpool (2005), Manchester United (2008) dan Chelsea (2012) memenangkan kompetisi selama periode ini, sementara Arsenal (2006), Liverpool (2007), Chelsea (2008) dan Manchester United (2009 dan 2011) kalah pada final Liga Champions.[39] Leeds United adalah satu-satunya tim non-"Empat Besar" yang mencapai semi final Liga Champions, pada musim 2000–2001.

Selain itu, antara musim 1999–2000 dan 2009–2010, empat tim Liga Utama mencapai Piala UEFA atau final Liga Eropa, dengan pengecualian untuk Liverpool yang berhasil memenangkan kompetisi pada tahun 2001. Arsenal (2000), Middlesbrough (2006), dan Fulham (2010) semua kalah pada pertandingan final.[40]

Meskipun dominasi kelompok ini berkurang setelah periode ini dengan munculnya Manchester City dan Tottenham, dalam hal poin kemenangan Liga Utama sepanjang masa, mereka tetap unggul dengan sejumlah selisih. Pada akhir musim 2018–2019 yang merupakan musim ke-27, Liverpool yang berada pada peringkat keempat pada tabel poin sepanjang masa, unggul 250 poin atas tim berikutnya, Tottenham Hotspur. Mereka juga menjadi satu-satunya tim yang mempertahankan rata-rata kemenangan lebih dari 50% sepanjang tampil pada Liga Utama.[41]

Tahun-tahun setelah 2009 menandai perubahan dalam struktur "Empat Besar" dengan Tottenham Hotspur dan Manchester City keduanya masuk ke empat tempat teratas secara teratur, mengubah "Empat Besar" menjadi "Enam Besar".[42] Pada musim 2009–2010, Tottenham berada diurutan keempat dan menjadi tim pertama yang menembus empat besar sejak Everton lima tahun sebelumnya.[43] Namun, kritik terhadap kesenjangan antara kelompok elit "klub super" dan mayoritas Liga Utama terus berlanjut, karena meningkatnya kemampuan mereka untuk membelanjakan lebih banyak daripada klub Liga Utama lainnya.[44] Manchester City memenangkan gelar di musim 2011–2012, menjadi klub pertama di luar "Empat Besar" yang menang sejak Blackburn Rovers pada musim 1994–1995. Musim itu juga melihat dua dari "Empat Besar" (Chelsea dan Liverpool) finis diluar empat tempat teratas untuk pertama kalinya sejak musim itu.[42] Dengan hanya empat tempat kualifikasi Liga Champions UEFA yang tersedia di liga, sekarang ada kompetisi yang lebih besar untuk kualifikasi, meskipun dari enam klub yang sempit. Jika tim memiliki poin dan selisih gol yang sama, play-off untuk tempat Liga Champions UEFA akan dimainkan di tempat yang netral. Dalam lima musim berikutnya setelah kampanye pada tahun 2011–2012, Manchester United dan Liverpool sama-sama menempatkan diri mereka di luar empat besar tiga kali sementara Chelsea berada di posisi 10 pada musim 2015–2016. Arsenal finis di urutan ke-5 pada 2016–2017, mengakhiri rekor mereka dengan 20 kali jadi empat besar berturut-turut.[45]

Pada musim 2015–2016, empat besar ditembus oleh tim non-Enam Besar untuk pertama kalinya sejak Everton pada tahun 2005. Leicester City adalah pemenang kejutan liga, sebagai hasilnya lolos ke Liga Champions.[46] Rekor poin tertinggi dalam satu musim diraih oleh Manchester City dengan raihan 100 poin pada musim 2017–2018.

Di luar lapangan, "Enam Besar" memiliki kekuatan dan pengaruh finansial yang signifikan, dengan klub-klub ini berargumen bahwa mereka harus mendapatkan bagian yang lebih besar dari pendapatan karena perawakan yang lebih besar dari klub mereka secara global dan sepak bola menarik yang ingin mereka mainkan.[47] Keberatan berpendapat bahwa struktur pendapatan egaliter di Liga Utama membantu mempertahankan liga kompetitif yang sangat penting untuk keberhasilannya di masa depan.[48]

Laporan Deloitte Football Money League 2016–2017 menunjukkan perbedaan keuangan antara "Enam Besar" dan anggota divisi lainnya. Semua tim "Enam Besar" memiliki pendapatan lebih dari €350 juta, dengan Manchester United memiliki pendapatan terbesar di liga di €676,3 juta. Leicester City adalah klub terdekat dengan "Enam Besar" dalam hal pendapatan, mencatat angka €271,1 juta untuk musim itu – dibantu oleh partisipasi di Liga Champions. Generator pendapatan ke delapan terbesar West Ham, yang tidak bermain di kompetisi Eropa, memiliki pendapatan €213,3 juta, hampir setengah dari klub dengan pendapatan terbesar kelima, Liverpool (€424,2 juta).[49] Sebagian besar dari pendapatan klub pada saat itu berasal dari kesepakatan siaran televisi, dengan klub terbesar masing-masing mengambil dari sekitar £150 juta hingga hampir £200 juta di musim 2016–2017 dari kesepakatan tersebut.[50] Dalam laporan Deloitte tahun 2019, semua "Enam Besar" berada di sepuluh besar klub terkaya di dunia.[51]

Jumlah klub dikurangi menjadi 20, turun dari 22, pada 1995 ketika empat tim diturunkan dari liga dan hanya dua tim yang dipromosikan.[52][53] Liga divisi teratas hanya berisi 22 tim pada awal musim 1991–1992 yang merupakan tahun sebelum pembentukan Liga Utama.[53]

Pada 8 Juni 2006, FIFA meminta agar semua jumlah peserta liga utama Eropa, termasuk Serie A Italia dan La Liga Spanyol, dikurangi menjadi 18 tim pada awal musim 2007–2008. Liga Utama merespon dengan mengumumkan niat mereka untuk menolak pengurangan tersebut.[54] Pada akhirnya, musim 2007–2008 dimulai lagi dengan 20 tim.[55]

Liga mengubah namanya dari Liga Utama Inggris FA menjadi Liga Utama Inggris pada 2007.[56]

The Football Association Premier League Ltd (FAPL)[57][58][59] dijalankan sebagai perusahaan dan dimiliki oleh 20 klub anggota. Setiap klub adalah pemegang saham, di mana masing-masing tim memiliki satu suara untuk masalah seperti perubahan peraturan dan kontrak. Klub memilih ketua, kepala eksekutif, dan dewan direksi untuk mengawasi operasi harian liga.[60] The Football Association tidak terlibat langsung dalam operasi sehari-hari kompetisi, tetapi memiliki hak veto sebagai pemegang saham khusus pada saat pemilihan ketua dan kepala eksekutif dan ketika aturan baru diadopsi oleh liga.[61]

Ketua saat ini adalah Sir Dave Richards, yang diangkat pada April 1999, dan kepala eksekutifnya adalah Richard Scudamore yang diangkat pada November 1999.[62] Mantan ketua dan kepala eksekutif, masing-masing John Quinton dan Peter Leaver, dipaksa untuk mengundurkan diri pada Maret 1999 setelah memberikan kontrak konsultasi kepada mantan eksekutif Sky Sam Chisholm dan David Chance.[63] Rick Parry merupakan kepala eksekutif pertama liga.[64] Pada 13 November 2018, Susanna Dinnage diumumkan sebagai penerus Scudamore yang menjabat mulai awal 2019.[65]

Liga Utama Inggris mengirimkan perwakilan ke Asosiasi Klub Eropa UEFA, jumlah klub dan klub yang dipilih sendiri merujuk kepada koefisien UEFA. Untuk musim 2012–2013, Liga Utama Inggris memiliki 10 perwakilan dalam asosiasi tersebut, yaitu: Arsenal, Aston Villa, Chelsea, Everton, Fulham, Liverpool, Manchester City, Manchester United Diarsipkan 2021-09-27 di Wayback Machine., Newcastle United dan Tottenham Hotspur.[66] Asosiasi Klub Eropa bertanggung jawab untuk memilih tiga anggota ke Komite Kompetisi Klub UEFA, yang terlibat dalam pelaksanaan kompetisi UEFA seperti Liga Champions dan Liga Eropa.[67]

Terdapat 20 klub yang bermain pada Liga Utama Inggris. Selama satu musim kompetisi (dari Agustus hingga Mei) masing-masing klub saling bermain menghadapi lawannya dalam dua pertandingan (sistem round-robin ganda), di mana satu pertandingan dilaksanakan di markas (home) mereka, sementara pertandingan lainnya dimainkan di markas lawan (away). Tim yang memenangkan pertandingan mendapatkan tiga poin, sementara tim yang kalah tidak mendapatkan poin. Jika pertandingan berakhir imbang, kedua tim sama-sama mendapatkan 1 poin. Peringkat klub diurutkan menurut total poin, kemudian selisih gol, dan jumlah gol yang dicetak. Jika masih imbang, tim dianggap menempati peringkat yang sama. Jika tim yang imbang tersebut berpengaruh kepada penentuan juara, degradasi, atau kelolosan ke kompetisi lainnya, maka akan dilaksanakan play-off di tempat netral untuk menentukan peringkat.[68] Mayoritas pertandingan dimainkan petang hari pada Sabtu dan Minggu.

Sistem promosi dan degradasi dipergunakan antara kompetisi Liga Utama dan Kejuaraan EFL. Tiga tim dengan posisi terendah di Liga Utama akan didegradasi dan tampil dalam Kejuaraan EFL pada musim berikutnya, dan dua tim teratas dari Kejuaraan EFL naik tingkat (promosi) ke Liga Utama,[69] di mana jatah tim ketiga ditentukan melalui rangkaian play-off yang diikuti oleh tim peringkat ke-3 sampai ke-6.[70] Liga Utama Inggris diikuti oleh 22 tim saat dimulai pada tahun 1992, namun dikurangi menjadi 20 tim pada tahun 1995.[71]

Sebanyak 45 klub telah bermain di Liga Utama Inggris sejak liga ini dibentuk tahun 1992 termasuk untuk musim 2016-17. Sampai musim ini, hanya ada 6 klub yang mampu terus bertahan di Liga Utama. Manchester City pernah terlempar dari kasta tertinggi Liga Inggris dan akhirnya bermain di Divisi Dua.[72] Klub yang bertahan adalah Arsenal, Chelsea, Everton, Liverpool, Manchester United dan Tottenham Hotspur.[73]

Dua puluh klub akan bersaing di Liga Utama Inggris 2022–2023, dengan tiga klub dipromosikan dari Championship:

Templat:Premier League labelled map

a: Anggota pendiri Liga Utama Inggris b: Salah satu dari 12 tim asli Football League c: Klub yang berasal dari Wales

Pada tahun 2011, sebauh klub Wales berpartisipasi dalam Liga Utama untuk pertama kalinya setelah Swansea City mendapatkan promosi.[75][76] Pertandingan Liga Utama yang dimainkan di luar Inggris adalah pertandingan kandang Swansea City di Stadion Liberty melawan Wigan Athletic pada 20 Agustus 2011.[77] Jumlah klub Wales yang bermain pada Liga Utama bertambah menjadi dua pada musim 2013–2014 saat Cardiff City meraih promosi,[78] namun mereka langsung terdegradasi setelah musim perdana mereka.[79] Cardiff kembali promosi pada 2017–2018 namun jumlah klub Wales tetap sama pada musim Liga Utama Inggris 2018–2019 karena Swansea City terdegradasi dari Liga Utama Inggris pada 2017–2018.[80] Setelah terdegradasinya Cardiff City pada 2018–2019, per tahun 2020 tidak ada klub Wales yang bermain pada Liga Utama Inggris.[81]

Karena klub Wales merupakan anggota Asosiasi Sepak Bola Wales (bahasa Inggris: Football Association of Wales, FAW), muncul pertanyaan apakah klub seperti Swansea dapat mewakili Inggris atau Wales pada kompetisi Eropa. Hal ini membuat diskusi panjang dalam Uni Sepak Bola Eropa. Swansea mengambil salah satu dari tiga jatah Inggris pada Liga Eropa UEFA pada 2013–2014 setelah menjuarai Piala Liga Inggris pada musim 2012–2013.[82] Hak klub Wales untuk mengambil jatah Inggris seperti itu sempat menjadi keraguan, sampai kemudian UEFA mengklarifikasi masalah ini pada Maret 2012 yang menyatakan bahwa klub Wales dapat berpartisipasi.[83]

Partisipasi dalam Liga Utama oleh beberapa klub Skotlandia atau Irlandia telah dibahas beberapa kali, namun tidak menghasilkan apa-apa. Gagasan tersebut hampir mencapai kenyataan pada tahun 1998, ketika Wimbledon menerima persetujuan Liga Utama Inggris untuk pindah ke Dublin, Irlandia, tetapi langkah itu dihentikan oleh Asosiasi Sepak Bola Republik Irlandia.[84][85][86][87]

Media juga beberapa kali mendiskusikan pemikiran bahwa dua tim terbesar Skotlandia, Celtic dan Rangers, dapat atau akan tampil pada Liga Utama Inggris, namun tidak berbuah menjadi kenyataan.[88]

Empat tim teratas pada akhir klasemen Liga Utama Inggris lolos ke babak grup Liga Champions UEFA musim berikutnya. Pemenang Liga Champions UEFA dan Liga Eropa UEFA juga lolos ke babak grup Liga Champions UEFA musim berikutnya. Jika hal ini membuat enam tim Liga Utama Inggris lolos, maka tim yang berada pada posisi keempat di Liga Utama Inggris justru akan bermain pada Liga Eropa UEFA, karena setiap negara dibatasi hanya maksimal 5 tim yang dapat tampil.

Tim yang berada pada peringkat kelima klasemen dalam Liga Utama lolos Inggris ke babak grup Liga Eropa musim berikutnya. Pemenang Piala FA juga lolos ke babak grup Liga Eropa UEFA musim berikutnya, tetapi jika pemenang tersebut juga mengakhiri liga pada lima besar atau telah memenangkan turnamen besar UEFA, tempat ini akan diberikan ke tim peringkat keenam klasemen. Pemenang Piala EFL juga lolos ke babak kualifikasi kedua dalam Liga Eropa UEFA musim berikutnya, tetapi jika pemenang tersebut sudah lolos ke kompetisi UEFA melalui kompetisi lainnya, maka jatah ini akan diberikan ke tim yang berada pada urutan keenam Liga Utama Inggris, atau ketujuh apabila hasil Piala FA juga membuat tim peringkat keenam lolos.[89]

Jumlah tempat yang dialokasikan untuk klub Inggris dalam kompetisi UEFA tergantung pada posisi yang dimiliki suatu negara dalam koefisien negara UEFA, yang dihitung berdasarkan kinerja tim dalam kompetisi UEFA dalam lima tahun sebelumnya. Saat ini peringkat Inggris (dan secara de facto adalah Liga Utama Inggris) berada pada peringkat ke-2 di belakang Spanyol.

Pengecualian dari sistem kelolosan ke kompetisi Eropa yang biasanya dipergunakan terjadi pada tahun 2005, setelah Liverpool memenangkan Liga Champions pada tahun sebelumnya, tetapi tidak lolos ke Liga Champions menurut peringkat akhir klasemen Liga Utama Inggris pada musim itu. UEFA memberikan dispensasi khusus bagi Liverpool untuk masuk ke Liga Champions sehingga Inggris mendapatkan jatah lima tempat.[91] UEFA kemudian membuat peraturan bahwa juara bertahan lolos ke kompetisi tersebut pada musim berikutnya terlepas dari posisi mereka pada liga domestik. Namun, dengan liga yang memiliki empat jatah pada Liga Champions, hal ini berarti bahwa pemenang Liga Champions yang tidak berada pada peringkat empat besar, akan mengambil jatah tim peringkat keempat. Pada waktu itu, tidak ada asosiasi yang dapat memiliki jatah lebih dari empat tim pada Liga Champions.[92] Hal ini terjadi pada tahun 2012 ketika Chelsea berhasil menjuarai Liga Champions pada musim panas tersebut, namun hanya berada pada peringkat keenam klasemen akhir liga Inggris. Chelsea kemudian mengambil jatah Tottenham Hotspur, sehingga Tottenham Hotspur bermain pada Liga Eropa UEFA.[93]

Sejak 2015–2016, pemenang Liga Eropa lolos ke Liga Champions, yang membuat jumlah tim maksimum yang lolos meningkat dari empat menjadi lima.[94] Hal ini berpengaruh di Inggris pada musim 2016–2017 saat Manchester United hanya mampu berada pada peringkat keenam klasemen, namun telah menjuarai Liga Eropa. Dengan demikian, Inggris mendapatkan jatah lima tempat pada 2017–2018.[95] Dalam hal ini, setiap jatah Liga Europa yang kosong tidak diberikan kepada sesama tim Inggris menurut klasemen, sehingga jatah pada Liga Eropa untuk musim selanjutnya akan berkurang. Jika kedua pemenang Liga Champions dan Liga Eropa berasal dari asoasiasi yang sama dan sama-sama tidak berada pada empat besar klasemen, maka tim peringkat keempat akan bermain pada Liga Eropa.

Antara musim 1992–1993 hingga 2018–2019, klub Liga Utama Inggris memenangkan Liga Champions UEFA sebanyak lima kali (dan tujuh kali menjadi juara kedua), di belakang raihan La Liga Spanyol dengan sebelas kali menjadi juara, setara dengan Serie A Italia, dan unggul atas Bundesliga Jerman dengan tiga kali menjadi juara.[39] Dua klub Liga Utama Inggris telah berhasil menjadi Piala Dunia Antarklub FIFA (awalnya disebut Kejuaraan Dunia Antarklub FIFA), yakni Manchester United pada 2008 dan Liverpool pada 2019,[96] dan dua kali berada pada peringkat kedua (Liverpool pada 2005 dan Chelsea pada 2012),[97][98] di belakang raihan klub La Liga Spanyol dengan tujuh kemenangan,[99] Brasileirão Brasil dengan empat kemenangan,[97][98][100][101] dan imbang dengan Serie A Italia dengan dua kemenangan.[102][103]

Liga Utama Inggris memiliki pendapatan tertinggi dibandingkan semua liga sepak bola di dunia, dengan total pendapatan klub sebesar €2,48 miliar pada 2009–2010.[104][105] Pada 2013–2014, karena peningkatan pendapatan televisi dan pengendalian biaya, Liga Utama Inggris memiliki laba bersih lebih dari £78 juta, melebihi semua liga sepak bola lainnya.[106] Pada tahun 2010, Liga Utama Inggris mendapatkan Penghargaan Ratu untuk Perusahaan (Queen's Awards for Enterprise) dalam kategori Perdagangan Internasional atas kontribusinya yang luar biasa terhadap perdagangan internasional dan nilai yang dibawa untuk sepak bola Inggris dan industri penyiaran Inggris.[107]

Beberapa klub peserta Liga Utama Inggris masuk ke dalam daftar klub sepak bola terkaya di dunia. Laporan yang dirilis Deloitte berjudul "Football Money League" memasukkan tujuh klub Liga Utama Inggris dalam 20 klub teratas untuk musim 2009–2010,[108] dan seluruh 20 klub yang bermain pada Liga Utama Inggris berada pada jajaran 40 tim terbaik secara global pada akhir musim 2013–2014, sebagian besar karena peningkatan pada pendapatan dari siaran.[109] Sejak 2013, liga ini menghasilkan €2,2 miliar per tahun dari hak siar televisi, baik domestik maupun internasional.[5]

Klub peserta Liga secara mendasar telah bersepakat pada Desember 2012 untuk melakukan pengendalian biaya baru secara radikal. Dua proposal yang diajukan terdiri dari aturan tentang impas dan batasan nilai kenaikan gaji yang dapat dibayarkan setiap musim. Dengan kesepakatan televisi baru, momentum tersebut telah tumbuh dalam menemukan cara mencegah mayoritas uang tunai langsung diberikan kepada pemain dan agen.[110]

Pembayaran terpusat untuk musim 2016–2017 berjumlah £2.398.515.773 dari total 20 klub, di mana masing-masing tim menerima biaya partisipasi tetap sebesar £35.301.989 dan pembayaran tambahan dari siaran televisi (£1.016.690 untuk hak secara umum di Inggris untuk sorotan pertandingan, £1.136.083 untuk setiap siaran langsung pertandingan mereka di Inggris, dan £39.090.596 untuk semua hak dari luar negeri), hak komersial (biaya tetap sebesar £4.759.404), dan ukuran nosional "jasa" yang didasarkan pada posisi akhir klasemen liga.[111] Komponen jasa berjumlah £1.941.609 yang dikalikan dengan peringkat akhir klasemen, dihitung dari dasar klasemen (misal, Burnley berada pada peringkat 16 klasemen pada Mei 2017, dan merupakan posisi ke-5 jika dihitung dari bawah, maka mereka menerima 5 × £1.941.609 = £9.708.045).[111]

Sejak 1993 hingga 2016, Liga Utama Inggris memberikan hak sponsor kepada dua perusahaan, yakni Tempat pembuatan bir Carling dan Barclays Bank PLC. Sponsor utama berhak menambahkan namanya di nama liga. Barclays adalah sponsor terakhir, yang mensponsori Liga Utama Inggris dari tahun 2001 hingga 2016 (hingga 2004, kompetisi ditambahkan nama Barclaycard sebelum beralih ke merek perbankan utamanya pada tahun 2004).[112]

Kesepakatan Barclays dengan Liga Utama Inggris berakhir pada akhir musim 2015–2016. FA mengumumkan pada 4 Juni 2015 bahwa mereka tidak akan mengejar kesepakatan sponsor lebih lanjut untuk Liga Uama Inggris, dengan alasan bahwa mereka ingin membangun merek yang "bersih" untuk kompetisi yang lebih sejalan dengan liga olahraga utama di Amerika Serikat.

Selain sebagai sponsor untuk liga itu sendiri, Liga Utama Inggris memiliki sejumlah mitra dan pemasok resmi.[115] Pemasok bola resmi untuk liga adalah Nike yang telah memiliki kontrak sejak musim 2000–2001 ketika mereka mengambil alih dari Mitre.[116] Dengan merek Merlin, Topps memegang lisensi untuk menghasilkan barang koleksi Liga Utama Inggris antara tahun 1994 hingga 2019 termasuk stiker (untuk album stiker mereka) dan kartu dagang (trading card).[117] Diluncurkan pada musim 2007-2008, Topps Match Attax, permainan kartu perdagangan Liga Utama Inggris yang resmi menjadi koleksi anak laki-laki terlaris di Inggris, dan juga merupakan permainan kartu perdagangan olahraga penjualan terlaris di dunia.[117][118] Pada Oktober 2018, Panini mendapatkan lisensi untuk memproduksi barang koleksi mulai musim 2019–2020.[119] Sejak 2017, perusahaan cokelat Cadbury adalah mitra makanan ringan resmi Liga Premier, dan mensponsori penghargaan Sepatu Emas dan Sarung Tangan Emas.[120]

Televisi memainkan peran yang besar dalam sejarah Liga Inggris. Keputusan Liga untuk memberikan hak siar kepada BSkyB pada tahun 1992 menjadi keputusan yang radikan saat itu, tetapi keputusan itu telah dibayarkan. Pada saat itu, televisi berbayar adalah proposisi yang tidak teruji dalam pasar Inggris, seperti halnya kewajiban penggemar untuk membayar demi menonton pertandingan sepak bola di televisi secara langsung. Namun, kombinasi dari strategi Sky, kualitas sepak bola Liga Inggris dan selera publik untuk melihat permainan telah membuat nilai dari hak siar televisi Liga Inggris melonjak.[19]

Liga Inggris menjual hak siar televisi secara kolektif. Hal ini berbeda dengan beberapa liga sepak bola di Eropa lainnya, termasuk La Liga, di mana setiap klub menjual haknya secara individual, yang membuat share yang jauh lebih tinggi dalam hal total pendapatan yang masuk ke beberapa klub papan atas.[121] Uang tersebut dibagi menjadi tiga bagian:[122] setengah bagian dibagi rata antar klub; seperempat diberikan berdasarkan prestasi berdasarkan posisi liga terakhir, klub yang berada pada puncak klasemen mendapatkan dua puluh kali lebih banyak dari klub terbawah, dan langkah yang sama terus menurun sepanjang klasemen; kuartal terakhir dibayarkan sebagai biaya fasilitas untuk pertandingan yang ditayangkan di televisi, di mana klub papan atas umumnya menerima bagian terbesar dari ini. Penghasilan dari hak luar negeri dibagi rata antar 20 klub.[123]

Perjanjian hak siar televisi Sky yang pertama bernilai £304 juta untuk lima musim.[124] Kontrak berikutnya yang dinegosiasikan untuk mulai musim 1997–1998, naik menjadi £670 juta untuk empat musim.[124] Kontrak ketiga bernilai £1,024 miliar bersama dengan BSkyB untuk jangka waktu tiga musim dari 2001–2002 hingga 2003–04. Liga Inggris menghasilkan £320 juta dari penjualan hak-hak internasionalnya dalam tiga tahun sejak 2004–2005 hingga 2006-07. Mereka menjual hak itu berdasarkan wilayah.[125] Monopoli Sky berakhir sejak Agustus 2006 ketika Setanta Sports diberikan hak untuk menayangkan dua dari enam paket pertandingan yang tersedia. Hal ini terjadi setelah desakan dari Komisi Eropa bahwa hak eksklusif tidak boleh dijual ke satu perusahaan televisi. Sky dan Setanta membayar £1,7 miliar, peningkatan dua pertiga yang membuat banyak komentator terkejut karena asumsi publik bahwa nilai hak siar telah naik mengikuti pertumbuhan yang cepat. Setanta juga memegang hak untuk pertandingan langsung pukul 15.00 yang ditayangkan hanya untuk pemirsa di Irlandia. BBC telah mempertahankan hak untuk menampilkan cuplikan untuk tiga musim yang sama (dalam Match of the Day) seharga £171,6 juta, meningkat 63% dari nilai sebelumnya £105 juta yang dibayarkan untuk periode tiga tahun sebelumnya.[126] Sky dan BT telah sepakat untuk bersama-sama membayar £84,3 juta untuk hak siar pertandingan tunda untuk 242 pertandingan (yang merupakan hak untuk menayangkannya secara penuh di televisi dan Internet) yang umumnya untuk jangka waktu 50 jam untuk pertandingan setelah pukul 22.00 pada hari pertandingan.[127] Hak siar televisi di luar negeri menghasilkan £625 juta, hampir dua kali lipat dari kontrak sebelumnya.[128] Total yang diperoleh dari kesepakatan ini mencapai lebih dari 2,7 miliar Poundsterling, membuat klub Liga Inggris mendapatkan penghasilan dari media rata-rata sekitar £40 juta per tahun sejak 2007 hingga 2010.[129]

Kesepakatan hak siar televisi antara Liga Inggris dan Sky telah menghadapi tuduhan bahwa mereka menjadi kartel, dan sejumlah kasus pengadilan muncul sebagai akibatnya.[130] Investigasi oleh Office of Fair Trading pada tahun 2002 menemukan BSkyB mendominasi dalam pasar olahraga televisi berbayar, tetapi mereka menyimpulkan bahwa terdapat sejumlah alasan yang tidak memadai untuk melakukan klaim bahwa BSkyB telah menyalahgunakan posisi dominannya.[131] Pada Juli 1999, metode penjualan hak Liga Inggris yang menggunakan sistem kolektif untuk semua klub peserta, diselidiki oleh Pengadilan Praktek Terbatas Inggris, yang menyimpulkan bahwa perjanjian tersebut tidak bertentangan dengan kepentingan umum.[132]

Paket cuplikan BBC pada Sabtu dan Minggu malam, serta malam-malam lainnya yang sesuai dengan jadwal pertandingan, berlangsung hingga tahun 2016.[133] Hak siar televisi saja untuk periode 2010 hingga 2013 telah dibeli seharga £1,782 miliar.[134] Pada 22 Juni 2009, karena masalah yang dihadapi oleh Setanta Sports setelah gagal memenuhi tenggat waktu akhir atas pembayaran £30 juta ke Liga Inggris, ESPN mendapat dua paket hak untuk siaran di Britania Raya yang berisi 46 pertandingan untuk musim 2009–2010 serta paket 23 pertandingan per musim dari 2010–2011 hingga 2012–2013.[135] Pada 13 Juni 2012, Liga Inggris mengumumkan bahwa BT telah mendapat hak untuk menyiarkan 38 pertandingan per musim 2013–2014 hingga musim 2015–2016 senilai £246 juta per tahun. 116 pertandingan lainnya tetap disiarkan oleh Sky dengan nilai £760 juta per tahun. Total pendapatan dari hak siar domestik telah mencapai £3,018 miliar, meningkat 70,2% dibandingkan musim 2010–2011 hingga 2012–2013.[136] Nilai kesepakatan lisensi meningkat 70,2% pada 2015, di mana Sky dan BT membayar £5,136 miliar saat memperbarui kontrak mereka dengan Liga Inggris untuk tiga tahun hingga musim 2018–2019.[137]

Pada Agustus 2016, diumumkan bahwa BBC akan menciptakan majalah dengan gaya baru untuk Liga Inggris dengan judul The Premier League Show.[138] Pada Juni 2018, diumumkan bahwa Amazon Video akan menyiarkan 20 pertandingan per musim dalam kesepakatan tiga tahun mulai musim 2019–2020.[139] Siaran televisi tersebut akan diproduksi dengan menjalin kemitraan bersama Sunset + Vine dan BT Sport.[140]

Liga Utama Inggris menjadi liga sepak bola yang paling banyak ditonton di dunia, dengan disiarkan di 212 wilayah ke 643 juta rumah dan pemirsa TV potensial mencapai 4,7 miliar orang.[7] Bagian dari Liga Utama Inggris yang mengurusi produksi televisi, Premier League Productions, dioperasikan oleh IMG Productions dan memproduksi semua konten untuk mitra televisi internasionalnya.[141]

Liga Utama Inggris sangat populer di Asia, di mana program ini menjadi yang paling banyak didistribusikan.[142] Di Australia, perusahaan telekomunikasi Optus memegang hak eksklusif penyiaran Liga Utama Inggris, di mana mereka menyediakan siaran langsung dan akses daring yang sebelumnya dipegang oleh Fox Sports.[143] Di India, pertandingan disiarkan langsung di STAR Sports. Di Tiongkok, hak siar diberikan kepada Super Sports dalam perjanjian selama enam tahun yang dimulai pada musim 2013–2014.[144]

Pada musim 2019–2020, hak siar di Kanada untuk Liga Utama Inggris dimiliki oleh DAZN, setelah dimiliki bersama oleh Sportsnet dan TSN sejak musim 2013–2014.[145] Di Amerika Serikat, Liga Utama Inggris disiarkan melalui NBC Sports.[146] Pemirsa liga ini memingkat pesat, di mana NBC dan NBCSN rata-rata mencatat 479.000 penonton pada musim 2014–2015, naik 118% dibandingkan musim 2012–2013 ketika masih ditayangkan di Fox Soccer dan ESPN/ESPN2 dengan 220.000 penonton,[147] dan NBC Sports telah mendapatkan sejumlah apresiasi atas liputannya.[147][148][149] NBC Sports melakukan perpanjangan untuk enam tahun pada Liga Utama Inggris musim 2015 sampai musim 2021–2022 dengan kesepakatan senilai $1 miliar (setara dengan £640 juta).[150][151]

Antara musim 1998–1999 hingga musim 2012–2013, RTÉ menyiarkan cuplikan dalam program Premier Soccer Saturday dan terkadang dalam Premier Soccer Sunday. Sejak musim 2004–2005 hingga musim 2006–2007, RTÉ menyiarkan pertandingan langsung pada 15 Saturday sore hari, di mana masing-masing pertandingan disebut Premiership Live. Liga Inggris disiarkan oleh SuperSport di seluruh Afrika Sub-Sahara.

Di Indonesia, Mola TV mengambil alih hak siar untuk penayangan di Indonesia setelah dimiliki oleh MNC, Mola TV awalnya menayangkan Liga Inggris bersama dengan TVRI sebagai siaran FTA. TVRI menayangkan 2 pertandingan di weekend.Namun setelah terjadi kontroversi antara Dewan Pengawas TVRI dan Helmy Yahya. TVRI hiatus menayangkan Liga Inggris hingga diambil alih oleh NET.. NET. melanjutkan penayangan hingga musim berakhir. Sekarang, SCTV ditunjuk sebagai broadcaster musim 2021-2022. Bukan hanya itu, mulai musim 2022-2023 sampai musim 2024-2025. SCTV melalui Induknya Elang Mahkota Teknologi (EMTEK) mengambil alih hak siar sebesar 100% sehingga Liga Inggris dapat disaksikan melalui FTA (SCTV, Moji), OTT Vidio, dan layanan TV kabel Nex Parabola.

Terdapat kesenjangan yang meningkat antara Liga Utama Inggris dengan English Football League. Sejak berpisah dengan Football League, banyak klub mapan pada Liga Utama Inggris telah membuat kesenjangan dengan rekan-rekan mereka di liga yang lebih rendah. Perbedaan terbesar antara mereka adalah dalam hal hak siar televisi pada liga,[152] banyak tim yang baru mendapatkan promosi merasa sulit untuk menghindari degradasi pada musim pertama mereka di Liga Utama Inggris. Di setiap musim kecuali pada 2001–2002, 2011–2012, dan 2017–2018, setidaknya satu pendatang baru Liga Utama Inggris terdegradasi kembali ke English Football League. Pada musim 1997–1998, ketiga klub yang baru saja mendapat promosi, langsung terdegradasi pada akhir musim.[153]

Liga Utama Inggris mendistribusikan sebagian dari pendapatan televisi kepada klub-klub yang terdegradasi dari liga dalam bentuk "pembayaran parasut". Dimulai pada musim 2013–2014, pembayaran ini mencapai lebih dari £60 juta selama empat musim.[154] Klub Liga Utama Inggris secara proporsional menerima pendapatan pembayaran terpusat sebesar 2,4 miliar poundsterling pada musim 2016–2017, dengan tambahan 343 juta poundsterling dalam rangka solidaritas Liga Utama Inggris kepada klub EFL.[111] Meskipun dirancang untuk membantu tim dalam menyesuaikan diri dengan hilangnya pendapatan televisi (rata-rata tim Liga Premier menerima £41 juta[155] sementara rata-rata klub Kejuaraan EFL hanya menerima £2 juta),[156] kritikus berpendapat bahwa pembayaran sejenis ini sebenarnya memperluas kesenjangan antara tim yang telah mencapai Liga Premier dan yang belum,[157] yang mengarah pada kemunculan tim yang "bouncing back" segera setelah terdegradasi. Beberapa klub yang tidak berhasil promosi ke Liga Utama Inggris, masalah keuangan, termasuk dalam beberapa kasus, administrasi atau bahkan likuidasi telah menjadi hal yang menghantui klub. Degradasi ke liga yang lebih rendah lagi, terjadi pada beberapa klub yang tidak mampu mengatasi kesenjangan.[158][159]

Per musim 2017–2018, pertandingan Liga Utama Inggris telah dimainkan di 58 stadion sejak pembentukannya.[160] Tragedi Hillsborough pada tahun 1989 dan Laporan Taylor setelahnya memberikan rekomendasi bahwa tempat penonton yang berdiri harus dihapuskan. Oleh karena itu, semua stadion di Liga Premier adalah stadion berkursi.[161][162] Sejak pembentukan Liga Utama Inggris, lapangan sepak bola di Inggris telah mengalami peningkatan dalam hal kapasitas dan fasilitas secara konstan, di mana beberapa klub pindah ke stadion yang baru dibangun.[163] Sembilan stadion yang sempat menyelenggarakan pertandingan Liga Utama Inggris kini telah dihancurkan. Stadion untuk musim 2017–2018 menunjukkan perbedaan mencolok dalam hal kapasitas. Misalnya, Stadion Wembley, markas sementara Tottenham Hotspur, memiliki kapasitas 90.000 sementara Dean Court, markas Bournemouth, hanya memiliki kapasitas 11.360.[164][165] Total gabungan kapasitas stadion Liga Utama Inggris musim 2017–2018 adalah 806.033 dengan kapasitas rata-rata 40.302.[164]

Kehadiran pendukung di stadion adalah sumber pendapatan reguler yang signifikan bagi klub-klub Liga Utama Inggris.[166] Untuk musim 2016–2017, rata-rata kehadiran pendukung mencapai 35.838 dengan total kehadiran 13.618.596.[167] Angka tersebut menunjukkan peningkatan sebanyak 14.712 dari kehadiran rata-rata 21.126 yang tercatat pada musim pertama kompetisi ini.[168] Namun, selama musim 1992–1993, kapasitas sebagian besar stadion berkurang ketika klub mengganti teras yang biasa dipergunakan penonton untuk berdiri, dengan kursi sesuai dengan tenggat waktu pada musim 1994–1995 dari Laporan Taylor.[169][170] Rekor atas kehadiran rata-rata penonton terjadi pada musim 2007–2008 dengan catatan 36.144.[171] Rekor ini kemudian dikalahkan oleh musim 2013–2014 yang mencatatkan kehadiran rata-rata 36.695 penonton dengan total kehadiran di bawah 14 juta, yang menjadi rata-rata tertinggi di liga divisi tertinggi Inggris sejak 1950.[172] Pada musim 2018–2019, jumlah rata-rata penonton Liga Utama Inggris mencapai 38.181 per pertandingan,[173] kedua tertinggi setelah Bundesliga di Jerman dengan catatan 43.500 penonton per pertandingan,[174] dengan jumlah total penonton sepanjang seluruh pertandingan liga tertinggi dari negara apapun, dengan jumlah 14.508.981.[173]

Manajer dalam Liga Utama Inggris terlibat dalam menjalankan keseharian tim, termasuk latihan, seleksi tim, dan pembelian pemain. Pengaruh mereka dalam klub dapat berbeda satu dibanding lainnya dan terkait dengan kepemilikan klub, serta hubungan manajer dengan penggemar.[175] Manajer wajib memiliki Lisensi Pro UEFA yang merupakan kualifikasi akhir dalam pelatihan, dan menyelesaikan Lisensi UEFA 'B' dan 'A'.[176] Lisensi UEFA Pro diperlukan oleh setiap individu yang ingin mengelola klub Liga Utama Inggris secara permanen (misalnya lebih dari 12 pekan yang merupakan waktu yang diberikan kepada manajer sementara yang tidak berkualifikasi untuk bekerja).[177] Penunjukkan manajer sementara berfungsi untuk mengisi kelowongan antara manajer yang baru meninggalkan klub dan manajer baru yang akan datang. Beberapa manajer sementara kemudian menjadi manajer tetap setelah menunjukkan kinerja yang baik selama menjadi manajer sementara, antara lain manajer Portsmouth Paul Hart dan manajer Tottenham Hotspur, David Pleat.

Arsène Wenger menjadi manajer yang paling lama bertugas, dengan menangani Arsenal dalam Liga Inggris sejak 1996 hingga pensiun pada akhir musim 2017–2018, dan memegang rekor sebagai manajer dengan pertandingan paling banyak di Liga Inggris dengan 828 pertandingan yang seluruhnya dilakukan bersama Arsenal. Dia memecahkan rekor yang dibuat oleh Sir Alex Ferguson, yang menangani 810 pertandingan Manchester United sejak pendirian Liga Utama Inggris hingga pensiun pada akhir musim 2012–2013. Ferguson sendiri telah berada di MU sejak November 1986, yakni lima musim Liga Divisi Satu Football Eague dan 21 musim pertama Liga Inggris.[178]

Selama musim 2019–2020, 6 manajer telah dipecat per 28 Desember: Javi Gracia dan Quique Sánchez Flores dari Watford, Mauricio Pochettino dari Tottenham Hotspur, Unai Emery dari Arsenal, Marco Silva dari Everton, dan Manuel Pellegrini dari West Ham United. Terdapat beberapa penelitian mengenai alasan dan efek dari pemecatan manajer. Penelitian yang paling terkenal dilakukan oleh Profesor Sue Bridgewater dari Universitas Liverpool dan Dr. Bas ter Weel dari Universitas Amsterdam, yang melakukan dua studi terpisah dalam rangka mencoba menjelaskan statistik terkait pemecatan manajer. Penelitian Bridgewater menemukan bahwa klub umumnya memecat seorang manajer setelah klub kehilangan rata-rata satu poin per pertandingan.[179]

Pada awal Liga Utama Inggris pada musim 1992–1993, hanya 11 pemain yang masuk dalam daftar susunan pemain pada awal pertandingan (starting lineup) dalam putaran pertama pertandingan yang berasal dari luar Inggris atau Irlandia.[181] Pada 2000–2001, jumlah pemain asing yang berpartisipasi pada Liga Utama Inggris mencapai 36% dari total pemain. Pada musim 2004–2005, jumlah tersebut meningkat menjadi 45%. Pada 26 Desember 1999, Chelsea menjadi tim Liga Utama pertama yang menurunkan susunan pemain yang tidak mencantumkan satupun pemain Inggris,[182] dan pada 14 Februari 2005, Arsenal adalah klub pertama yang menurunkan daftar 16 pemain yang seluruhnya diisi pemain asing.[183] Pada tahun 2009, kurang dari 40% pemain pada Liga Utama Inggris adalah pemain lokal.[184] Pada Februari 2020, pemain dari 117 kebangsaan yang berbeda telah bermain dalam Liga Utama, di mana pemain dari 101 kebangsaan telah mencetak gol.[185]

Menanggapi kekhawatiran bahwa klub akan semakin banyak menggunakan jasa pemain asing alih-alih pemain muda Inggris, pada tahun 1999, Home Office memperketat aturan dalam memberikan izin kerja kepada pemain dari negara di luar Uni Eropa.[186] Seorang pemain dari negara non-anggota Uni Eropa yang mengajukan izin, harus telah bermain untuk negaranya dalam minimal 75 persen pertandingan kelas 'A' dan dipilih dalam seleksi dalam dua tahun terakhir, dan negaranya harus berada setidaknya pada peringkat 70 Peringkat Dunia FIFA dalam dua tahun terakhir. Jika seorang pemain tidak memenuhi kriteria tersebut, klub yang ingin menjalin kontrak dengan pemain itu dapat saja mengajukan banding.[187]

Pemain hanya dapat ditransfer selama periode transfer yang ditetapkan oleh The Football Association. Dua periode transfer berlangsung sejak hari terakhir musim hingga 31 Agustus dan sejak 31 Desember hingga 31 Januari. Registrasi pemain tidak dapat dipertukarkan di luar periode ini kecuali di bawah lisensi khusus dari FA, yang umumnya diberikan hanya pada saat keadaan darurat.[188] Pada musim 2010–2011, Liga Utama Inggris memperkenalkan aturan baru yang mewajibkan setiap klub untuk mendaftarkan skuad yang maksimal terdiri atas 25 orang pemain berusia di atas 21 tahun, di mana daftar tersebut hanya dapat diubah pada periode transer atau dalam keadaan luar biasa.[189][190] Hal ini bertujuan untuk memungkinkan pemberlakuan aturan "yang dikembangkan sendiri" (home grown), di mana Liga Utama juga mulai tahun 2010 mewajibkan setidaknya 8 dari 25 orang pemain tersebut merupakan pemain yang berkembang di daerah tersebut ("home-grown players").[189]

Tidak ada batasan gaji tim atau individu dalam Liga Utama Inggris. Sebagai hasil dari transaksi televisi yang semakin menguntungkan, gaji pemain naik tajam setelah pembentukan Liga Utama Inggris saat gaji rata-rata pemain adalah 75.000 pound sterling per tahun.[191] Pada musim 2018–19, gaji tahunan rata-rata mencapai £2,99 juta.

Total gaji pemain yang dibayarkan oleh 20 klub Liga Utama Inggris pada musim 2018–19 adalah £1,62 miliar, lebih tinggi dibandingkan liga lain di Eropa, seperti La Liga (£1,05 miliar), Serie A (£0,83 miliar), Bundesliga (£0,72 miliar), dan Ligue 1 (£0,54 miliar). Klub dengan upah rata-rata tertinggi adalah Manchester United dengan £6,5 juta. Nilai ini lebih rendah dibandingkan dengan tim dengan gaji tertinggi, seperti di Spanyol (Barcelona £10,5 juta) dan Italia (Juventus £6,7 juta), namun lebih tinggi dari Jerman (Bayern Munchen £6,4 juta) dan Prancis (Paris Saint Germain £6,1 juta).

Rasio gaji antara tim dengan total gaji terendah dibandingkan dengan yang tertinggi pada Liga Utama Inggris ialah 1 berbanding 6,82. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan liga lainnya di Eropa, yakni Serie A (1 berbanding 16), La Liga (1 berbanding 19,1), Bundesliga (1 berbanding 20,5), dan Ligue 1 (1 berbanding 26,6). Karena selisih yang rendah antar gaji tim dalam Liga Utama Inggris, liga ini dianggap sebagai yang lebih kompetitif dibandingkan liga divisi tertinggi di negara Eropa lainnya.[192]

Rekor biaya transfer untuk seorang pemain Liga Utama telah meningkat secara stabil selama masa kompetisi. Sebelum dimulainya musim Liga Utama Inggris pertama Alan Shearer menjadi pemain Inggris pertama yang memakan biaya transfer lebih dari £3 juta.[193] Rekor tersebut terus meningkat dan Philippe Coutinho kini menjadi pemain dengan transfer yang melibatkan klub Liga Utama Inggris pada nilai £106 juta. Biaya transfer terbesar yang dibayar klub Liga Inggris adalah £89 juta untuk mendapatkan Paul Pogba.

diberikan kepada pencetak gol terbanyak Liga Utama Inggris pada akhir setiap musim. Mantan penyerang

memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak dengan catatan 260 gol.

telah mencetak 100 gol atau lebih.

Sejak musim Liga Utama Inggris yang pertama, 14 pemain dari 10 klub telah memenangkan atau berbagi gelar pencetak gol terbanyak.

memenangkan gelar keempatnya dengan mencetak 27 gol pada musim 2005–2006.

(Newcastle United) dan Alan Shearer (Blackburn Rovers) memegang rekor untuk gol terbanyak dalam satu musim, dengan raihan 34 gol.

Pemain Manchester United

memegang rekor sebagai pencetak gol dalam musim berturut-turut, setelah mencetak 21 gol pada musim pertama liga.

Liga Utama Inggris mempertahankan dua trofi, yakni trofi asli (dipegang oleh juara bertahan) dan replika cadangan. Dua trofi dipersiapkan jika dua klub bisa saja memenangkan Liga pada hari terakhir musim.[232] Dalam peristiwa yang jarang terjadi bahwa lebih dari dua klub bersaing untuk mendapatkan gelar juara pada hari terakhir pertandingan dalam musim itu, maka replika yang dimenangkan oleh klub sebelumnya akan digunakan.[233]

Trofi terkini Liga Utama Inggris dibuat oleh Royal Jewellers Asprey of London. Trofi tersebut terdiri dari piala dengan mahkota emas dan alas perunggu. Massa alasnya mencapai 33 pon (15 kg) dan trofinya sendiri memiliki massa 22 pon (10,0 kg).[234] Piala dan alas secara keseluruhan memiliki panjang 76 cm (30 in), lebar 43 cm (17 in), dan kedalaman 25 cm (9,8 in).[235]

Badan utama trofi adalah padatan perak murni dan perak sepuhan, sedangkan alasnya terbuat dari malasit, sebuah batu semi mulia. Alasnya memiliki balutan perak di sekelilingnya, di mana nama-nama klub pemenang gelar juara dituliskan. Warna hijau malasit juga mewakili lapangan permainan yang berwarna hijau.[235] Desain trofi didasarkan pada lambang dari Three Lions yang terkait dengan sepak bola Inggris. Dua singa diletakkan di atas pegangan pada kedua sisi piala, dan yang ketiga dilambangkan oleh kapten tim pemenang gelar saat ia mengangkat piala, dan mahkota emasnya, di atas kepalanya pada akhir musim.[236] Warna pita yang menggantung di gagang mewakili warna tim dari juara liga tahun itu. Pada 2004, trofi khusus dari emas dibuat dalam rangka memperingati kemenangan Arsenal tanpa satupun kekalahan.[237]

Selain trofi yang diberikan kepada klub dan juga medali bagi individu dari klub yang menjuarai suatu musim, Liga Inggris juga mengeluarkan beberapa penghargaan sepanjang musim. Pemain terbaik pertandingan (man of the match) diberikan kepada pemain yang memiliki efek positif terbesar dalam suatu pertandingan. Terdapat juga penghargaan lain yang diberikan setiap bulannya, yang diberikan kepada manajer dan pemain, serta pemilihan gol terbaik.[238] Penghargaan tersebut juga diberikan setiap tahun, yakni bagi manajer,[239] pemain,[240] dan gol terbaik sepanjang musim.

Penghargaan Sepatu Emas diberikan kepada pencetak gol terbanyak setiap musim. Penghargaan juga diberikan kepada pemian yang membuat umpan gol terbanyak, yang disebut sebagai playmaker.[241] Penghargaan Sarung Tangan Emas diberikan kepada penjaga gawang yang tidak kemasukan terpanjang.[242]

Sejak musim 2017–2018, para pemain juga menerima penghargaan jika telah tampil dalam 100 pertandingan dan setiap abad setelahnya. Penghargaan juga dibeikan untuk pemain yang telah mencetak 50 gol dan kelipatannya. Setiap pemain yang telah meraih capaian ini akan menerima kotak yang berisi medali khusus dan plakat sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian tersebut.[243]

Pada 2012, Liga Utama Inggris merayakan dekade keduanya dengan menggelar Penghargaan 20 Musim:[244]

Kompetisi sepak bola nasional di Eropa

Saka Wikipédia Jawa, bauwarna mardika basa Jawa

Piala Liga Inggris (Inggris: Football League Cup), biyasa karan kanthi jeneng Piala Liga utawa Piala Capital One (Inggris: Capital One Cup) sesuai karo sponsor nalika iku, ya iku salah sawijining kompetisi bal-balan utawa bal-balan Inggris. Kaya ta Piala FA, format kompetisi kang dinggo ya iku sistem palastra. Piala Liga diiloni 92 klub kanthi 20 klubasal saka Liga Utama Inggris lan 72 klub saka The Football League. Béda kero Piala FA, babak semi final ing kejuaraan iki dimainke ing 2 tetandhingan. Juara saka kompetisi iki bakal makili Inggris ing Liga Éropa. Manawa juara Piala Liga lolos kanggo meloni Liga Champions, hak juara kanggo makili Inggris pada Liga Éropa bakal diwènèhake tim kang duwé skor paling dhuwur ing Liga Utama Inggris. kang ora lolos ing kompetisi bal-balan Éropa.

Mulai 1982, Piala Liga dijenengake miturut sponsor:

Cithakan:Sepak bola di Inggris

Cithakan:Kompetisi di Éropa

Berita Tim Liverpool vs Fulham

Liverpool kini mulai menyambut kembalinya beberapa pemain penting mereka. Alisson telah kembali setelah absen 11 pertandingan dan tampil gemilang dalam kemenangan 1-0 atas Girona. Diogo Jota juga kembali berlatih dan kemungkinan akan terlibat, sementara Federico Chiesa juga sudah dekat dengan kembalinya.

Alexis Mac Allister akan absen karena akumulasi kartu kuning, dan Dominik Szoboszlai kemungkinan akan menggantikannya di lini tengah. Klopp juga harus memilih antara Darwin Nunez atau Cody Gakpo jika Jota belum bisa bermain penuh.

Di sisi lain, Fulham akan bermain tanpa Calvin Bassey yang dihukum skorsing dan Joachim Andersen yang absen karena cedera betis. Jorge Cuenca berpotensi melakukan debut penuh di Premier League. Harrison Reed tidak akan tampil sampai 2025 setelah menjalani operasi lutut, dan Reiss Nelson juga diragukan tampil karena cedera hamstring.

Tom Cairney akan absen di laga ini, menjalani pertandingan terakhir dari skorsing tiga pertandingan setelah kartu merah yang diterimanya di laga kontra Tottenham.

Prediksi Liverpool vs Fulham, Liga Inggris – Pemimpin klasemen Premier League, Liverpool akan menjamu Fulham pada Sabtu malam 14 Desember 2024 pukul 22.00 WIB.

Setelah pekan lalu pertandingan derby Merseyside ditunda akibat Badai Darragh, Liverpool kembali beraksi pada hari Selasa dengan kemenangan 1-0 atas Girona di Liga Champions. Meski Arne Slot tidak sepenuhnya puas dengan penampilan timnya di Spanyol, mereka tetap menjadi favorit kuat dalam pertandingan melawan Fulham.

Sementara itu, Fulham datang dengan rasa percaya diri tinggi. The Cottagers tampil mengesankan dalam hasil imbang 1-1 melawan Arsenal pada laga terakhir dan membuktikan diri sebagai ancaman serius musim ini.

Prediksi Liverpool vs Fulham United

Performa Kedua Tim Jelang Pertandingan

Karena pertandingan melawan Everton yang ditunda, Liverpool kini memiliki satu pertandingan lebih sedikit dibandingkan pesaing mereka untuk gelar, yang memberi mereka keuntungan besar. Arsenal dan Manchester City keduanya kehilangan poin pekan lalu, yang memperbesar peluang Liverpool untuk terus mempertahankan posisi puncak klasemen.

Dengan City yang kini berada dalam krisis, mereka hampir dipastikan gagal bersaing untuk gelar musim ini. Chelsea kini menjadi pesaing terdekat, tertinggal empat poin di belakang Liverpool setelah kemenangan 4-3 atas Tottenham Hotspur.

Meskipun Liverpool kehilangan dua poin dalam hasil imbang 2-2 di Newcastle United minggu lalu, mereka tetap tampil dominan di musim ini. Kemenangan 1-0 atas Girona memastikan mereka masih memiliki rekor sempurna di Liga Champions setelah enam pertandingan.

Kembali bermain di Anfield akan memberikan dorongan kepercayaan diri lebih besar bagi Liverpool, terlebih kekalahan dari Nottingham Forest di bulan September merupakan satu-satunya kekalahan mereka dalam 13 pertandingan kandang terakhir.

Meski pertahanan mereka sempat mendapat sorotan, Liverpool menutupi kelemahan tersebut dengan serangan tajam. Mereka kini telah mencetak dua gol atau lebih dalam tujuh pertandingan Liga Inggris berturut-turut, rekor terbaik mereka dalam lebih dari tiga tahun.

Fulham, meskipun telah kalah dua kali dalam empat pertemuan terakhir mereka dengan Liverpool, tetap memberikan ancaman, terutama setelah hasil imbang 1-1 mereka dengan Arsenal di Craven Cottage.

Tim asuhan Marco Silva ini saat ini mengoleksi 23 poin setelah 15 pertandingan, yang merupakan pencapaian terbaik kedua mereka dalam sejarah Premier League, hanya tertinggal dua poin dari rekor terbaik mereka pada musim 2003-04.

Fulham saat ini berada di posisi ke-10, namun hanya empat poin di belakang Manchester City yang berada di posisi keempat, menunjukkan betapa ketatnya persaingan di papan atas Premier League.